
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Indonesia, Maruarar Sirait, melayangkan teguran keras kepada Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa II, Mulya Permana, saat melakukan kunjungan kerja ke Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Rabu (4/6/2025).
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari evaluasi Program Bebenah Kampung yang dikerjakan secara kolaboratif oleh Kementerian, Yayasan Buddha Tzu Chi, Pemkot Bandung, dan Pemprov Jawa Barat.
Dalam peninjauan salah satu rumah yang akan direnovasi, Maruarar, atau yang akrab disapa Ara, mempertanyakan kelayakan rumah tersebut.
Namun, jawaban yang disampaikan Mulya dianggap tidak memuaskan dan memicu ketegangan.
Ara mendesak agar renovasi rumah hanya diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), bukan kepada warga yang tergolong mampu.
“Kriterianya pilih yang tidak layak huni dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), jangan orang kaya yang dapat. Tidak adil, itu tidak benar. Saya tidak mau dengar, jangan sampai orang kaya menengah dapat sementara orang miskin enggak dapat,” kata Ara dengan nada tegas.
Benarkah Rumah yang Akan Direnovasi Masih Layak Huni?
Untuk membuktikan keabsahan data, Ara mengajak Mulya beserta jajaran pemerintah daerah dan Yayasan Buddha Tzu Chi ke salah satu rumah lainnya.
Namun, rumah tersebut dalam kondisi terkunci dan bagian depannya terlihat masih layak huni.
Ara pun mempertanyakan apakah Mulya sudah meninjau rumah tersebut secara langsung.
“Jangan muter-muter, Bapak sudah lihat ke lapangan belum? Kalau sudah, jawab pertanyaan saya dengan jelas,” ucap Ara.
Ia semakin kesal setelah Mulya mengakui belum pernah masuk ke dalam rumah yang dimaksud.
“Sudah jangan banyak omong lagi kamu, berarti Bapak tidak pernah ngecek ke lapangan,” ujarnya.
“Saya sportif saja, Bapak mengatakan rumah ini tidak layak huni, padahal belum masuk ke dalam, belum ketemu sama orangnya. Ini saya kasih peringatan keras ya. Saya saja cek lapangan, apalagi Bapak,” lanjutnya.
Setelah rumah berhasil dibuka, Ara menyimpulkan bahwa bagian dalam rumah memang tidak layak.
“Memang di luar masih layak dan di bawah masih lumayan bagus. Tapi begitu ke lantai atas ternyata banyak bocor, banyak yang jebol, tidak ada pencahayaan. Maka saya simpulkan rumah tadi harus direnovasi,” katanya.