
kurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025 Masehi. Jumlah tersebut terdiri dari 197 ekor sapi dan 523 ekor kambing atau domba.
Kepala Desa Batur, Ahmad Fauzi, mengatakan bahwa secara keseluruhan terdapat peningkatan jumlah hewan kurban dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, jika dilihat berdasarkan jenis hewan, jumlah sapi mengalami penurunan, sedangkan kambing atau domba meningkat.
“Secara keseluruhan memang ada peningkatan dari tahun sebelumnya, tapi kalau dilihat dari jenisnya, untuk sapi ada penurunan, sedangkan kambing atau domba meningkat,” kata Fauzi di Desa Batur, Jumat (6/6/2025),seperti dilansir Antara.
Pada Idul Adha tahun sebelumnya, 1445 Hijriah/2024 Masehi, jumlah hewan kurban yang disembelih sebanyak 668 ekor, terdiri atas 200 sapi dan 468 kambing/domba.
Secara khusus, di wilayah Krajan yang meliputi Dusun Batur Kidul, Batur Tengah, dan Batur Lor, jumlah hewan kurban mengalami peningkatan. Dari sebelumnya 74 sapi dan 293 kambing/domba, menjadi 78 sapi dan 353 kambing/domba pada tahun ini.
“Penyembelihan hewan kurban di Krajan memang pernah viral karena jumlahnya sangat banyak. Namun, tahun ini ada beberapa dusun yang memilih menyembelih hewan kurban secara mandiri, tidak lagi bergabung dengan Krajan,” ujarnya.
Fauzi menjelaskan, ratusan hewan kurban tersebut merupakan hasil iuran warga yang dikumpulkan selama satu tahun penuh sejak Idul Adha tahun sebelumnya.
Tradisi iuran ini telah berlangsung selama puluhan tahun di Desa Batur yang terdiri dari 13 dusun, meskipun tidak semua keluarga ikut serta dalam iuran.
“Iuran dilakukan per keluarga, bukan per jiwa. Setiap kepala keluarga menyisihkan sebagian penghasilannya sesuai latar belakang pekerjaan masing-masing,” katanya.
Bagi warga yang berprofesi sebagai pedagang di pasar, iuran dikumpulkan setiap lima hari sekali sesuai siklus hari pasaran dalam budaya Jawa. Sementara pegawai atau karyawan menyisihkan sebagian dari gaji bulanan mereka. Petani menyumbang dari hasil panen, sedangkan sebagian warga lainnya menyisihkan melalui simpanan harian.
“Menjelang Idul Adha, seluruh uang yang telah dikumpulkan panitia dari berbagai sektor pekerjaan akan diakumulasi,” ujar Fauzi.
Jika dana yang terkumpul belum cukup untuk membeli hewan kurban, maka akan dilakukan iuran tambahan dengan mekanisme yang tidak memberatkan warga.
Terkait distribusi daging kurban yang jumlahnya mencapai puluhan ton, Fauzi mengatakan bahwa pembagiannya tetap seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni diberikan per jiwa, bukan per keluarga.
Dengan demikian, bayi yang baru lahir hingga tamu yang tengah berkunjung ke Desa Batur pun mendapatkan bagian.
“Bahkan sebagian daging kurban juga kami distribusikan ke sejumlah warga di kabupaten sekitar, seperti Wonosobo, Batang, Pekalongan, Temanggung, Magelang, dan Batang,” kata Fauzi.