2025-06-23
Peta Pulau Jawa awal abad ke-18.

Lihat Foto

Jawa Barat saat ini, tersimpan kisah tentang sebuah kabupaten yang pernah berdiri namun kini hilang dari peta kekuasaan.

Nama wilayah itu adalah Batulayang, yang kini hanya dikenal sebagai sebuah desa di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, Desa Batulayang memiliki luas wilayah 6,54 kilometer persegi dan dihuni oleh 11.558 penduduk.

Namun, pada masa lalu, Batulayang bukanlah sekadar sebuah desa biasa, melainkan pusat pemerintahan sebuah kabupaten pada era kolonial.

Batulayang, Jejak Kabupaten yang Hilang

Kisah Batulayang di masa lampau diangkat oleh pemerhati sejarah asal Bandung, M Ryzki Wiryawan, dalam bukunya Pesona Sejarah Bandung: Perkebunan di Priangan.

Salah satu bagian dalam buku tersebut berjudul Musnahnya Kabupaten Batulayang, yang memaparkan sejarah kabupaten ini secara rinci.

Menurut Ryzki, Batulayang semasa pemerintahan Hindia Belanda pada abad ke-18 mencakup tiga distrik utama: Kopo, Rongga, dan Cisondari—wilayah yang kini dikenal sebagai Cililin, Gununghalu, dan Ciwidey.

“Batulayang dibatasi oleh Gunung Wayang dan Linggaratu di sebelah timur; Sungai Ci Sokan dan wilayah Cianjur di barat; Gunung Tilu dan Ci Tarum sampai ke muara Ci Sokan di utara; serta Gunung Patuha dan Ci Sokan di selatan,” tulis Ryzki.

Pemerintahan Sendiri di Bawah Keturunan Pajajaran

Jauh sebelum dikuasai oleh Belanda, Batulayang merupakan wilayah kekuasaan yang memiliki struktur pemerintahan tersendiri.

Wilayah ini didirikan oleh Prabu Sang Adipati Kertamanah, seorang bangsawan keturunan Kerajaan Pajajaran.

Sistem pemerintahan lokal ini berlangsung selama beberapa generasi, hingga kepemimpinan terakhir berada di tangan Tumenggung Rangga Adikusumah (1794–1802).

“Kisah ini menggambarkan bagaimana relasi antara kekuasaan lokal dan kolonialisme terbentuk—dan dalam banyak hal, berbenturan—pada masa itu,” tambah Ryzki saat diwawancarai Kompas.com, Sabtu (21/6/2025).

Ibukota Bernama Gajah dan Jejak Palembang

Batulayang dahulu memiliki ibu kota bernama Gajah atau Gajah Palembang, yang terletak di tepi Sungai Ci Tarum, di sekitar wilayah Margahayu saat ini.

Menurut Ryzki, nama itu muncul karena pemimpinnya saat itu, R Moh Kabul alias Abdul Rohman, membawa seekor gajah dari Palembang pada 1770 setelah menjalankan tugas untuk VOC.

Kini, nama Gajah masih bertahan di wilayah Desa Gajah Mekar yang terletak di Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung—wilayah yang dulunya berada dalam administratif Kabupaten Batulayang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *