
“Usai khutbah kedua, jatuh dan langsung lemas,” tutur Yusran Uccang (43), warga Minasa Upa, kepada Tribun.
Peristiwa itu sempat membuat prosesi salat Jumat tertunda.
Ustad Yahya segera dilarikan ke Rumah Sakit Bahagia di Minasa Upa, yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi masjid. Namun nyawanya tidak tertolong.
Wafatnya tokoh kontroversial ini mengejutkan masyarakat, terlebih karena terjadi di tengah suasana perayaan Idul Adha.
Kronologi
Menurut Harfan Jaya Sakti (39), Sekretaris Pengurus Masjid Darul Falah, Ustad Yahya terjatuh sebelum menyampaikan doa penutup khutbah kedua. Ia menjelaskan, dalam rukun khutbah Jumat terdapat dua sesi khutbah.
Khutbah pertama diakhiri dengan doa dan jeda duduk sejenak, kemudian khutbah kedua kembali dilanjutkan dengan penegasan tentang ketakwaan, shalawat, dan intisari khutbah sebelum doa penutup.
“Ustad Waloni terjatuh dan tak sadarkan diri usai duduk di antara dua khutbah. Namun sebelum itu, masih sempat berdiri dan mengingatkan pentingnya bertauhid kepada Allah SWT,” ujar Harfan yang juga menyaksikan langsung kejadian tersebut.
Ustad Yahya, yang lahir di Minahasa, diketahui sudah dijadwalkan oleh panitia masjid sebagai khatib Jumat sejak pekan lalu. Pagi harinya, ia memberikan khutbah Idul Adha di sebuah masjid di pusat Kota Makassar. Bersama istrinya, Sitti Mutmainnah (34), Ustad Yahya menginap di Hotel Prima, Jalan Dr. SAM Ratulangi, sekitar 9,7 kilometer dari Masjid Darul Falah.
Sekitar pukul 10.30 WITA, panitia menjemput Ustad Yahya. Ia sempat menyaksikan penyembelihan hewan qurban di halaman timur masjid, sementara sang istri dijamu di rumah salah seorang takmir yang berjarak sekitar 75 meter dari masjid
Pada pukul 11.30 WITA, Ustad Yahya memasuki masjid dan duduk di shaf pertama, membaca surat Al-Kahfi dan berzikir sebelum memulai khutbah.
Detik-Detik Jatuh Usai Khutbah
Khutbah Jumat dimulai pukul 12.05 WITA setelah azan. Harfan menuturkan bahwa tema khutbah Ustad Yahya berkisar pada kekuatan iman, menyoroti ujian Nabi Ibrahim yang diperintahkan menyembelih putranya Ismail sebagai bukti ketaatan individu, keluarga, dan umat Muslim. Khutbah berlangsung sekitar 15 menit dengan jamaah memadati ruangan utama hingga lantai dua.
“Saya berada di lantai dua dan bisa menyimak pesan-pesan beliau dengan jelas,” kata Prof. Dr. Syahruddin Usman (61), guru besar Tarbiyah UIN sekaligus jamaah.
Setelah khutbah pertama selesai pukul 12.25 WITA, Ustaz Yahya kembali berdiri untuk menyampaikan khutbah kedua tanpa teks. Namun, sebelum membacakan doa penutup, ia tiba-tiba memegang dada dan terjatuh di mimbar.