Purbalingga, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia di atap rumahnya pada Jumat (4/4/2025) pagi.
Ia sempat dinyatakan hilang sejak Kamis (3/4/2025) sebelum akhirnya ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB.
“Keluarga sudah mencoba mencari korban ke sejumlah tempat namun tidak ditemukan. Hingga akhirnya ditemukan ada di atap rumahnya dalam keadaan sudah meninggal dunia,” ungkap Kapolsek Kemangkon AKP Heri Iskandar dalam keterangan tertulis.
Proses evakuasi korban berlangsung dramatis, melibatkan personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga.
Di sekitar lokasi kejadian, polisi menemukan sebuah tangga aluminium yang bersandar di dinding rumah, serta sepasang sandal milik korban. Berdasarkan dugaan awal, Chadingun tersambar petir saat tengah memperbaiki atap rumah.
“Karena posisinya di atap rumah, jadi baru ketahuan oleh keluarganya pagi hari ini,” jelas Heri.
Dari hasil pemeriksaan medis, diketahui ada luka bakar di jempol kaki kanan serta kelingking kaki kiri korban. Selain itu, ditemukan lebam di bagian kepala dan luka lecet di dahi.
“Diduga luka tersebut akibat sambaran petir saat korban memperbaiki atap rumah. Karena pada instalasi listrik tidak ditemukan korsleting,” ujar Heri.
Ia menambahkan, pemeriksaan terhadap jenazah tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan atau dugaan tindak pidana.
“Keluarga menerima jenazah untuk proses pemakaman dan tidak menghendaki dilakukan autopsi,” pungkas Heri.
