2025-06-10
Ilustrasi beras di gudang Bulog.

Lihat Foto

 
Cirebon menjadi penyumbang penyerapan gabah beras terbesar secara nasional, mengungguli wilayah-wilayah sentra pertanian lainnya di Indonesia.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Barat, Mohamad Alexander mengungkapkan, hingga 21 Mei 2025, realisasi penyerapan gabah oleh Bulog Cabang Cirebon mencapai 112.753 ton. Jumlah ini disebut sebagai tertinggi sepanjang sejarah.

“Sebagai salah satu daerah lumbung padi nasional, wilayah Jawa Barat ini memang mempunyai potensi serapan gabah beras yang cukup besar. Salah satu kontribusi terbesar nasional berasal dari Bulog Cabang Cirebon,” ujar Alexander dalam rilisnya, Sabtu (24/5/2025).

Strategi Jemput Gabah dan Kolaborasi

Alexander menjelaskan, capaian tersebut tak lepas dari strategi lapangan, khususnya kolaborasi dengan berbagai pihak, baik itu TNI, Pemda, Dinas Pertanian, dan mitra tani.

Selain itu, pihaknya mengerahkan 25 Tim Jemput Gabah yang setiap hari turun langsung ke lapangan untuk menjemput hasil panen petani dan melakukan pembayaran di tempat.

“Keberadaan Tim Jemput Gabah ini secara umum juga sangat efektif dalam mendukung optimalisasi penyerapan gabah beras,” ucapnya.

Selain Cirebon, dua kantor cabang lainnya masuk lima besar penyerapan gabah nasional. Yakni Indramayu di posisi kedua dengan 95.672 ton, sementara Karawang menempati posisi keempat dengan 77.581 ton.

“Jadi, dari realisasi serapan gabah beras secara nasional, pada peringkat 5 besar, 3 di antaranya berasal dari Kantor Cabang Bulog di Jawa Barat. Ini sungguh prestasi yang menggembirakan,” ungkap Alexander.

Secara total, delapan kantor cabang Bulog di wilayah Jawa Barat telah menyerap 389.527 ton gabah, atau sekitar 70,74 persen dari target hingga akhir Mei 2025 yang ditetapkan sebesar 550.674 ton.

Sementara itu, jumlah stok beras yang dikuasai saat ini mencapai 563.056 ton, juga merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah di Bulog Jawa Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *