2025-05-23
Situasi penanganan korban keracunan diduga dari sajian MBG di IGD RSUD Cianjur, Senin (21/4/2025) malam.

Lihat Foto

Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait kasus keracunan massal yang menimpa puluhan siswa dari dua sekolah, yaitu MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur.

Total 78 orang mengalami gejala keracunan setelah diduga mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Yusman Faisal, menjelaskan bahwa penetapan status KLB bertujuan agar penanganan dapat dilakukan secara terpusat dan terkoordinasi.

“Tim medis segera melakukan asesmen menyeluruh terhadap faktor penyebab dan pihak-pihak terkait dalam kejadian ini,” ujar Yusman, Selasa (22/4/2025).

Penetapan KLB juga memudahkan proses pendataan, pemantauan, serta penanganan medis yang lebih sistematis di tingkat puskesmas maupun rumah sakit.

Yusman menyatakan bahwa pihaknya memastikan seluruh pasien ditangani secara komprehensif hingga benar-benar pulih.

Apa Tindakan yang Dilakukan Dinas Kesehatan?

Menurut Yusman, sampel makanan dari dapur penyedia MBG serta muntahan para korban telah dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat untuk diuji.

“Normalnya hasil laboratorium keluar dalam dua pekan, tapi kami sudah meminta percepatan minimal satu minggu. Alhamdulillah, pihak Dinkes provinsi merespons positif. Mudah-mudahan hasilnya bisa segera diketahui,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa tenaga medis di seluruh puskesmas diinstruksikan untuk mendata siswa yang sempat menyantap makanan tersebut dan melakukan pemantauan lanjutan.

Bagaimana Kondisi Para Korban Saat Ini?

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas MAN 1 Cianjur, Rahman Jaenudi, menyebutkan bahwa sebagian besar siswa yang sempat dirawat kini sudah dipulangkan.

“Sampai saat ini jumlah siswa yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak lima orang. Sebagian besarnya sudah diizinkan pulang,” kata Rahman.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP PGRI 1 Cianjur, Rika Mustikawati, mengatakan bahwa 23 siswanya mengalami gejala keracunan, dan tiga di antaranya masih dirawat.

Rika juga mengonfirmasi bahwa tiga guru mengalami gejala serupa meskipun dalam kondisi ringan.

“Ada tiga guru yang mengalami keracunan, tapi kondisinya ringan, sehingga bisa ditangani secara mandiri di rumah,” ujarnya.

Insiden ini memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk DPRD Jawa Barat yang meminta pemerintah pusat mengevaluasi program MBG.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Puluhan Pelajar Keracunan MBG, Dinkes Cianjur Tetapkan KLB“.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *