
Tanggal ini dipilih untuk mengenang kelahiran Raden Ajeng Kartini, seorang Pahlawan Nasional yang dikenal sebagai pelopor emansipasi perempuan di Tanah Air.
Kartini berjuang agar perempuan Indonesia memperoleh hak yang sama, terutama dalam hal pendidikan, yang kala itu masih sangat dibatasi.
Penetapan Hari Kartini sebagai peringatan nasional dilakukan secara resmi pada tahun 1964 oleh Presiden Sukarno.
Sejak saat itu, Hari Kartini dirayakan sebagai simbol perjuangan perempuan untuk mendapatkan akses yang setara di berbagai bidang kehidupan.
Apa Dampak Perjuangan Kartini bagi Perempuan Indonesia?
Berkat perjuangan Kartini, perempuan Indonesia kini dapat mengenyam pendidikan hingga jenjang tertinggi.
Tak hanya itu, mereka juga bisa menduduki jabatan strategis baik di pemerintahan maupun sektor swasta. Kesetaraan yang dulu diperjuangkan kini menjadi kenyataan yang dapat dirasakan oleh banyak perempuan di berbagai pelosok negeri.
Peringatan Hari Kartini biasanya dimeriahkan oleh berbagai kegiatan di sekolah-sekolah dari jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Kegiatan ini meliputi lomba busana daerah, pembacaan puisi, hingga pementasan drama tentang perjuangan Kartini.
Bagaimana Bentuk Apresiasi untuk Ibu dan Guru di Hari Kartini?
Selain mengenang perjuangan RA Kartini, masyarakat juga memanfaatkan momen ini untuk memberikan apresiasi kepada perempuan masa kini, terutama kepada ibu dan guru.
Ibu dipandang sebagai Kartini dalam lingkup rumah tangga, sedangkan guru dianggap sebagai pahlawan pendidikan yang mewujudkan mimpi Kartini.
Ucapan ini bisa dikirim melalui pesan singkat seperti WhatsApp maupun tulisan tangan.
- “Untuk ibu, Kartini di rumahku, terima kasih telah mengajariku bahwa perempuan kuat tak pernah takut bermimpi. Selamat Hari Kartini 2025!”
- “Mama, jasamu tak terlihat di panggung dunia, namun kaulah pahlawan di rumah ini. Aku mencintamu, Kartiniku.”
- “Kartini berkata, ‘Pendidikan adalah cahaya’, namun ibu, kaulah yang menyalakan lilin itu untukku!”
- “Bunda, Kartini zaman sekarang tak perlu menulis surat, karena kau menulis sejarah keluarga dengan keteladanan. Selamat Hari Kartini 2025!”
- “Selamat Hari Kartini 2025! Ibu adalah guru pertama yang mengajariku arti ‘merdeka’ sebagai perempuan.”
- “Selamat Hari Kartini, terima kasih sudah mengajariku bahwa kekuatan perempuan ada pada ketegaran hati!”
- “Ibu, terima kasih sudah menunjukkan bahwa kesetaraan dimulai dari rumah. Aku bangga menjadi anakmu!”
- “Kartini menulis, ‘Kita harus membuat sejarah’, dan kini ibu membuat sejarah dengan membesarkanku.”
- “Perjuangan mengurus keluarga adalah bentuk emansipasi modern. Selamat Hari Kartini, ibu!”
- “Surat-surat Kartini memang menginspirasi dunia, namun pelukanmu menginspirasi hidupku. Ibu jasamu tak tergantikan.”
- “Ibu, kau buktikan bahwa menjadi ibu dan berkarya bukanlah pilihan, tetapi kebanggaan! Lanjutkan perjuanganmu!”
- “Kartini berjuang lewat pena, sedangkan ibu berjuang lewat kasih sayang. Jika Kartini menginspirasi bangsa, Ibu menginspirasi keluarga. Jasamu abadi!”
- “Ibu, doamu adalah senjata rahasia yang membuatku meraih mimpi sampai hari ini. Jika Kartini memperjuangkan emansipasi, Ibu mewujudkannya setiap hari. Hormatku untukmu, Kartiniku!”
- “Untuk ibu, perempuan tangguh yang tak pernah mengeluh, meski lelahnya tak terlihat namun kau adalah pahlawan nyata bagiku.”
- “Kartini berkata, ‘Bersekolahlah setinggi mungkin’, dan kini kau memberikan kesempatan itu padaku. Terima kasih, Mama.”
- “Selamat Hari Kartini, Ma. Kau adalah guru pertama yang memperkenalkanku kata ‘merdeka’ melalui keteladanan.”
- “Selamat Hari Kartini untuk wanita terhebat dalam hidupku. Kaulah wujud nyata RA Kartini yang muncul dalam hidup ini.”
- “Ibu, kau adalah Kartini tanpa tanda jasa. Jasamu tak ternilai namun berharga untukku dan keluarga ini! Terima kasih, Kartiniku!”
- “Guruku, terima kasih telah menjadi Kartini yang membebaskan pikiran kami dari belenggu ketidaktahuan. Selamat Hari Kartini 2025!”
- “Kartini menulis surat, namun ibu guru menulis masa depan kami di papan tulis. Hormat kami padamu, pak, bu!”
- “Kartini berkata, ‘Tiada awan yang selamanya gelap,’ ternyata bapak ibu gurulah yang menjadi matahari bagi kami!”
- “Kartini menulis surat, guru menulis masa depan! Terima kasih atas dedikasimu!”
- “Guru mengajarkan kepada kamu bahwa perempuan berhak menjadi apapun, dokter, astronot, bahkan pengusaha! Terima kasih, guruku!”
- “Guru adalah lentera jalan yang gelap untuk kami. Terima kasih sudah menuntun kami untuk berani bersuara. Selamat Hari Kartini!”
- “Guru adalah pahlawan emansipasi di balik meja kelas. Jika Kartini berkata, ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’, rupanya kaulah lentera yang menerangi jalan masa depan kami.”
- “Meski bukan Kartini, namun Ibu Guru berhasil mengantarkan ilmu kepada kami. Terima kasih.”
- “Baik Kartini maupun para guru adalah sosok yang membuatku percaya bahwa ilmu adalah senjata akurat untuk melawan kerasnya dunia!”
- “Guru, jasamu tak ternilai. Kau mengubah takdir kami melalui kapur dan papan tulis.”
- “Guru, terima kasih telah menjadi Kartini yang membukakan pintu ilmu. Selamat Hari Kartini 2025!”
- “Selamat Hari Kartini, guru adalah pahlawan tanpa jubah yang mengubah takdir perempuan.”
- “Terima kasih Ibu (nama). Anda adalah Kartini modern yang membebaskan pikiran kami dari belenggu ketidaktahuan.”
- “Berkat para guru, kami mengetahui bahwa ilmu itu penting untuk sepanjang masa! Terima kasih.”
- “Kartini menentang tradisi, guru menentang kebodohan. Kami bangga padamu!”
- “Guru adalah bukti bahwa perempuan bisa menginspirasi tanpa batas! Kartini bermimpi, guru mewujudkan!”
- “Kartini berkata, ‘Bersekolahlah!’ dan guru mewujudkan seruan itu! Terima kasih.”
- “Guru adalah sosok nyata Kartini di sekolah ini. Terima kasih sudah membimbing kami!”
Memberikan ucapan selamat Hari Kartini adalah bentuk sederhana tetapi bermakna untuk mengapresiasi para perempuan yang telah berjuang dan memberikan inspirasi, baik di lingkup keluarga maupun pendidikan.
Ucapan ini menjadi simbol dukungan terhadap semangat Kartini yang masih relevan hingga saat ini.
Hari Kartini bukan hanya perayaan, tetapi juga momen refleksi atas perjuangan perempuan dalam meraih hak dan kesetaraan.
Semoga semangat RA Kartini terus hidup dan menginspirasi generasi masa kini untuk terus berjuang dalam menegakkan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Kumpulan Ucapan Hari Kartini 2025 untuk Ibu hingga Guru“.