2025-05-23
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi saat ditemui di rumah Ketua MPR Ahmad Muzani, Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu (2/4/2025).

Lihat Foto

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bergerak cepat setelah menerima laporan adanya pemotongan uang kompensasi sopir angkot oleh oknum tertentu.

Ia memastikan tidak akan membiarkan dana bantuan untuk sopir angkot di kawasan Puncak, Bogor, kembali disunat.

Dedi menegaskan akan membuat aturan baru mengenai mekanisme pemberian uang kompensasi kepada sopir angkot yang diliburkan saat masa libur panjang.

Sebelumnya diberitakan, masalah ini mencuat setelah Emen, seorang sopir angkot di Puncak, mengeluhkan bantuan kompensasi yang ia terima berkurang dari jumlah seharusnya.

Dalam aduannya kepada Dedi, Emen menyebut adanya dugaan pemotongan sebesar Rp200.000 per orang oleh oknum petugas.

Padahal, Dedi Mulyadi sebelumnya sudah menyalurkan kompensasi kepada sopir angkot yang diminta berhenti beroperasi selama arus mudik dan balik Lebaran 2025.

Setiap sopir seharusnya menerima Rp3 juta, terdiri dari Rp1 juta uang tunai dan paket sembako senilai Rp500.000 yang diberikan dalam dua tahap, sebelum dan sesudah Lebaran.

Namun, menurut Emen, sebagian uang itu dipotong oleh oknum dari Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Organisasi Angkutan Darat (Organda), dan Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU).

Dedi Akan Ganti Kerugian dan Ubah Skema Penyaluran

Menanggapi keluhan tersebut, Dedi Mulyadi berjanji akan mengganti kerugian yang diderita para sopir akibat ulah oknum tersebut.

Lebih jauh, ia juga berencana mengubah sistem penyaluran kompensasi. Ke depan, jika sopir angkot kembali diliburkan saat libur panjang, uang kompensasi akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing sopir dan pemilik angkot, sehingga potensi pemotongan bisa dihindari.

“Konsepnya nanti tidak akan bentuk penyerahan uang seperti ini, nanti saya akan transfer,” kata Dedi dalam tayangan kanal YouTube pribadinya, Jumat (4/4/2025).

Tak hanya sopir, pemilik angkot pun akan mendapatkan kompensasi. Rinciannya, sopir akan menerima Rp100.000 dan pemilik angkot Rp150.000 untuk setiap hari libur.

Agar proses transfer berjalan lancar, Dedi meminta para sopir dan pemilik angkot membuka rekening di Bank Jabar.

“Jadi nanti pemilik angkot dan sopir angkot buka rekening di Bank Jabar, nanti uangnya tinggal ditransferin, tidak akan lagi ada pemotongan-pemotongan,” tegasnya.

Dishub Kabupaten Bogor Membantah Terlibat Pemotongan

Di sisi lain, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor membantah tuduhan bahwa anggotanya terlibat dalam praktik pemotongan uang kompensasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *