
Gangguan ini menyebabkan proses penerimaan siswa baru terhambat, termasuk verifikasi data.
Salah satu dampak dari gangguan tersebut terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bandung, di mana pihak sekolah terpaksa melakukan verifikasi manual.
Ketua Panitia SPMB SMAN 1 Bandung, R Lies Retmana, menjelaskan bahwa pada 11 Juni 2025, server mulai mengalami gangguan sejak pagi hingga pukul 14.00 WIB. Hal ini menyebabkan penumpukan pendaftar karena proses login tidak dapat dilakukan.
“Dampaknya sangat terasa di pihak verifikator. Verifikasi seharusnya dilakukan setiap hari untuk 25 ribu pendaftar. Namun, karena gangguan ini, kami tidak bisa melaksanakan verifikasi secara langsung, yang menyebabkan penumpukan dalam proses verifikasi,” ujar Lies, seperti ditulis Antara, Kamis (12/6/2025).
Untuk tahun ini, SMAN 1 Bandung memiliki kuota sebanyak 396 siswa dengan pembagian 35 persen melalui jalur domisili, 30 persen melalui jalur afirmasi, 5 persen melalui jalur mutasi, dan 30 persen melalui jalur prestasi (akademik dan non-akademik).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat, Adi Komar, menjelaskan bahwa gangguan teknis yang terjadi pada hari kedua pendaftaran merupakan masalah bersifat lokal, bukan sistemik.
Ia memastikan bahwa tim teknis sudah menangani masalah ini dengan cepat dan sistem kembali stabil pada sore hari.
“Sistem dan server SPMB 2025 saat ini dalam kondisi stabil dan aman. Gangguan yang dialami oleh sebagian kecil peserta sudah tertangani, dan sejak sore hari pada hari kedua, sistem dapat diakses secara normal,” ujar Adi.
Pemprov Jabar juga mencatat tingginya partisipasi masyarakat dalam proses pendaftaran. Hingga pukul 12.00 WIB pada Kamis (12/6/2025), sebanyak 217.859 calon peserta didik baru telah mendaftar melalui laman spmb.jabarprov.go.id dan aplikasi Sapa Warga.
Proses pendaftaran melalui aplikasi Sapawarga berjalan lancar, dengan jumlah pendaftar yang meningkat dari 1.080 pada hari pertama (10 Juni 2025) menjadi 1.603 pada hari kedua.
“Ini menunjukkan bahwa sistem berfungsi dengan baik dan masyarakat cukup responsif. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik karena pendaftaran masih dibuka hingga 16 Juni 2025,” tambah Adi.
Dalam aplikasi Sapawarga, proses pendaftaran dimulai dengan pembuatan akun (sign up), kemudian masuk ke akun (sign in), dan sinkronisasi dengan akun SPMB. Setelah itu, pengguna diarahkan ke menu Daftar SPMB yang terhubung langsung ke laman resmi melalui tampilan web view.
“Proses pendaftaran melalui Sapawarga berjalan normal tanpa kendala teknis yang berarti,” kata Adi.
Pihak Pemprov Jabar juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi pada hari kedua pendaftaran.
“Dalam pelaksanaan SPMB ini, Pemprov Jabar terus memantau secara real-time untuk memastikan akses sistem berjalan lancar, transparan, dan adil bagi seluruh calon peserta didik di seluruh Jawa Barat. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan digital di masa mendatang,” tutup Adi.