
Fahri Hamzah kembali menjadi sorotan publik setelah resmi ditunjuk sebagai Komisaris PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN.
Penunjukan ini menambah deretan jabatan strategis yang kini dipegangnya, termasuk sebagai Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Nama Fahri Hamzah bukanlah nama baru dalam panggung politik nasional. Pria kelahiran Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, 10 November 1971 ini memulai karier politiknya di Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Di partai tersebut, ia sempat menduduki posisi Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS pada 2003–2005.
Melalui PKS, Fahri terpilih menjadi anggota DPR RI selama tiga periode berturut-turut: 2004–2009, 2009–2014, dan 2014–2019. Pada periode ketiga, ia dipercaya sebagai Wakil Ketua DPR RI.
Namun, kiprahnya di PKS berakhir dramatis. Pada 2016, Fahri dipecat oleh partainya karena konflik internal. Ia kemudian melawan keputusan tersebut dengan mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dalam gugatan itu, ia menuntut ganti rugi sebesar Rp 1,6 juta untuk kerugian materiil dan lebih dari Rp 500 miliar untuk kerugian imateriil.

Gugatan itu dikabulkan oleh PN Jakarta Selatan. PKS kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan kembali kalah. Tak berhenti di situ, PKS mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA), tetapi pada 30 Juli 2018, MA menolak permohonan tersebut dan memerintahkan PKS untuk membatalkan pemecatan Fahri serta membayar ganti rugi sebesar Rp 30 miliar.
Terkait hal ini, Presiden PKS kala itu, Sohibul Iman, menyatakan bahwa partainya mengajukan Peninjauan Kembali (PK). Pada 25 November 2020, MA mengabulkan PK yang diajukan PKS dan membatalkan kewajiban pembayaran ganti rugi Rp 30 miliar kepada Fahri Hamzah.
Mendirikan Partai Gelora
Setelah berpisah dari PKS, Fahri Hamzah bersama mantan Presiden PKS, Anis Matta, mendirikan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia pada 28 Oktober 2019.
Namun, perjuangan mereka untuk membawa Gelora menembus parlemen belum membuahkan hasil. Pada Pemilu Legislatif 2024, Partai Gelora hanya memperoleh sekitar 1.282.000 suara atau kurang dari satu persen dari total suara nasional. Angka ini masih jauh dari ambang batas parlemen atau parliamentary threshold.
Kekayaan Fahri Hamzah
Sebagai politisi yang pernah duduk di DPR selama tiga periode, harta kekayaan Fahri Hamzah tercatat sebesar Rp 7.582.876.506. Angka ini berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan per 1 Agustus 2014 di laman elhkpn.kpk.go.id.
Namun, rincian kekayaan seperti jumlah properti atau kendaraan yang dimiliki tidak bisa diketahui secara pasti karena LHKPN miliknya tidak tersedia untuk diunduh dalam bentuk lengkap.
Ditunjuk Jadi Komisaris BTN
Terbaru, nama Fahri Hamzah kembali muncul dalam jajaran petinggi BUMN. Ia resmi diangkat menjadi Komisaris BTN melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BTN yang digelar di Menara BTN, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Pengangkatan ini menambah deretan tokoh politik yang mengisi posisi strategis di perusahaan pelat merah. Selain Fahri, RUPST BTN juga menetapkan sejumlah nama lain dalam jajaran komisaris baru.
Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Suryo Utomo, ditunjuk sebagai Komisaris Utama BTN. Dwi Ary Purnomo diangkat menjadi Wakil Komisaris Utama.
Selain itu, Pietra Machreza Paloh—keponakan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh—juga masuk sebagai Komisaris Independen BTN, bersama Ida Nuryanti dan Panangian Simanungkalit.
Dengan pengangkatan ini, jumlah komisaris BTN dikurangi menjadi enam orang dari sebelumnya sembilan. Berikut susunan lengkap Komisaris BTN pasca-RUPST:
- Komisaris Utama: Suryo Utomo
- Wakil Komisaris Utama: Dwi Ary Purnomo
- Komisaris Independen: Pietra Machreza Paloh
- Komisaris Independen: Ida Nuryanti
- Komisaris Independen: Panangian Simanungkalit
- Komisaris: Fahri Hamzah
Selain menjabat sebagai Komisaris BTN, Fahri Hamzah juga tengah mengemban tugas sebagai Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kabinet Prabowo Subianto. Kementerian ini dipimpin oleh Maruarar Sirait dari Partai Gerindra.
Dengan dua jabatan yang kini diemban, Fahri Hamzah menambah daftar tokoh politik yang merangkap posisi strategis di pemerintahan dan BUMN.