2025-07-03
ilustrasi beras ketan.

Lihat Foto

Dedi Mulyadi justru berakhir dengan kekecewaan.

Perempuan bernama lengkap Soleha itu datang jauh-jauh dari kampungnya di Garut hanya demi bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, namun harapannya pupus di tengah jalan.

Pada Selasa (1/7/2025) siang, Mak Eha yang berusia 50 tahun tiba di Pendopo Garut. Ia datang dari Kampung Cigadog, Desa Padamukti, Kecamatan Pasirwangi, dengan membawa bingkisan khusus: beras ketan seberat 12 kilogram.

Hadiah itu sengaja disiapkannya untuk sang gubernur sebagai bentuk terima kasih.

Mak Eha masih mengingat betul kebaikan hati Dedi Mulyadi yang beberapa waktu lalu memberikan bantuan dana sebesar Rp10 juta untuk membiayai pendidikan anaknya.

Berkat bantuan itu, sang anak kini telah menyelesaikan sekolah dan tengah bersiap untuk bekerja. Sebagian dari uang itu juga ia manfaatkan sebagai modal untuk usaha kecilnya.

“Inget dulu memberikan uang modal 10 juta ke anak sekolah, sekarang sudah beres sekolahnya, tinggal mau masuk kerja,” ujarnya.

Setiap hari, Mak Eha mencari nafkah dengan berjualan kacang. Meski penghasilannya tidak besar, ia tetap menyempatkan diri datang ke Pendopo Garut sejak pukul 09.00 WIB pagi demi bertemu Dedi Mulyadi yang dijadwalkan hadir dalam peluncuran Kurikulum Nyaah ka Indung.

Namun, usai menghadiri acara tersebut, Dedi langsung meninggalkan lokasi tanpa sempat menyapa warga yang sudah menunggu, termasuk Mak Eha. Ia pun mencoba mencari sang gubernur ke berbagai penjuru pendopo, tapi upayanya tak membuahkan hasil.

“Saya nyari-nyari di depan Pendopo, tapi Pak Gubernur jalannya ke belakang jadi tidak ketemu,” tuturnya lirih.

Tak ingin pulang dengan tangan hampa, Mak Eha akhirnya menyerahkan beras ketan itu kepada Sekretaris Daerah Garut, Nurdin Yana. Meski gagal bertatap muka secara langsung, Mak Eha tak menyerah. Ia masih menyimpan harapan suatu saat bisa bertemu kembali dengan Dedi Mulyadi.

Bahkan, ia sudah menyiapkan hadiah baru yang lebih besar untuk kesempatan berikutnya.

“Kapan mau ke sini lagi bapak, sama saya disiapkan 20 kilo, sudah ada di rumah ketannya mah,” katanya penuh harap.

Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *