2025-06-27
Mensos Gus Ipul bertemu Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta, Jumat (9/5/2025).

Lihat Foto

bantuan sosial (bansos) tahap kedua.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjelaskan bahwa kegagalan ini disebabkan oleh sejumlah kendala teknis dalam proses penyaluran.

Menurut Gus Ipul, terdapat berbagai hambatan dalam proses penyaluran dana, termasuk rekening bank penerima bansos tidak aktif dan ketidaksesuaian antara nama dan nomor rekening calon penerima.

“Pertama, rekening tidak aktif atau rekening tidak ditemukan. Koordinasi dilakukan supaya kita bisa mengetahui lebih jauh,” kata Gus Ipul dalam keterangan pers di kantornya, Rabu (18/6/2025).

Ia menambahkan bahwa masalah teknis ini menjadi penyebab utama gagalnya transfer dana bantuan sosial.

“Menyangkut hal-hal gagal transfer ini, kita terus berkoordinasi dengan Himbara (Himpunan Bank Milik Negara),” ujar dia.

Apa Langkah Kemensos Mengatasi Permasalahan Ini?

Untuk menelusuri permasalahan ini, Kementerian Sosial akan berkoordinasi lebih intensif dengan Himbara dan Badan Pusat Statistik (BPS).

Gus Ipul juga mempertimbangkan menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) guna memverifikasi validitas rekening penerima.

“Jika diperlukan, kita juga akan koordinasi dengan PPATK untuk mengetahui apakah rekening-rekening ini valid untuk menerima bansos,” ungkapnya.

Koordinasi lintas lembaga tersebut dinilai penting agar tidak terjadi kesalahan dalam penyaluran bantuan sosial dan untuk mencegah adanya penyalahgunaan.

Apakah Ada Indikasi Penyalahgunaan Dana Bansos?

Gus Ipul menegaskan, pihaknya tidak akan mentoleransi adanya penyimpangan. Jika ditemukan rekening yang tidak sesuai dengan ketentuan atau digunakan untuk aktivitas ilegal seperti perjudian online, maka akan segera ditindaklanjuti dan dihapus dari daftar penerima.

“Kalau misal ada terindikasi seperti judol (judi online), kita akan tindaklanjuti dalam proses berikutnya. Tapi, nanti kita lihat lebih jauh. Semua kemungkinan bisa kami tindaklanjuti,” ujar dia.

Gus Ipul meminta masyarakat untuk proaktif melaporkan bila belum menerima bansos dengan menyertakan bukti yang mendukung, seperti rekening aktif atau bukti kepemilikan akun penerima.

“Sering sekali ada yang bilang, ‘saya belum terima bansosnya’. Itu banyak sekali. Saya tegaskan, ini masa transisi,” kata Gus Ipul.

“Jika memang benar-benar belum terima, tolong disertai dengan bukti rekening atau apa gitu. Jangan cuma asal bicara,” tegasnya.

Laporan dapat disampaikan melalui aplikasi Cekbansos, pendamping, Dinas Sosial, atau BPS.

Menurut data Kemensos, penyaluran untuk Program Keluarga Harapan (PKH) telah mencapai 80 persen atau sebanyak 7.991.960 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Sedangkan penyaluran bantuan sembako telah mencapai lebih dari 14 juta KPM atau sekitar 78 persen dari total target 18,3 juta penerima.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Mengapa Bansos Gagal Diterima 1,3 Juta Kelurga?“.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *