2025-05-23
Polresta Serang Kota menangkap pelaku pembunuhan dan mutilasi seorang wanita berinisial SA (19). Pelaku pembunuhan ternyata kekasihnya Mulyana (23).

Lihat Foto

pembunuhan disertai mutilasi terhadap kekasihnya, SA (19).

Penangkapan dilakukan pada Sabtu (19/4/2025) di wilayah Pabuaran tanpa perlawanan.

“Saat ini, pelaku sudah dibawa ke kantor Polresta Serang Kota untuk menjalani pemeriksaan,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Serang Kota, Kompol Salahuddin, dalam keterangan tertulis, Minggu (20/4/2025), dikutip dari TribunBanten.com.

Namun, siapa sebenarnya Mulyana? Jejak masa lalunya pernah terekam di layar kaca. Delapan tahun lalu, tepatnya 7 September 2016, Mulyana muncul dalam program YouTube TRANS7 OFFICIAL.

Kala itu ia dijuluki “Si Penjaja Opak”, seorang bocah SD yang hidup dalam keterbatasan. Mulyana kecil tumbuh tanpa kasih sayang ibu, karena kedua orang tuanya bercerai saat ia baru berusia dua tahun.

Sejak saat itu, ia dibesarkan oleh kakek dan neneknya yang berprofesi sebagai pembuat opak. Setiap hari, Mulyana menjajakan opak buatan neneknya dengan penghasilan Rp20.000 hingga Rp30.000.

Selain itu, ia juga menggembala belasan kerbau milik tetangga dengan upah Rp2.000 per hari.

Kala itu, Mulyana yang polos sempat menangis menceritakan kerinduannya pada sang ibu. Namun siapa sangka, kisah haru tersebut berubah drastis seiring waktu.

Bagaimana Kronologi Tindak Kejahatan yang Dilakukan?

Mulyana berpacaran dengan SA (19), dan hubungan mereka diketahui publik setelah kasus pembunuhan mencuat.

Masalah muncul ketika SA mengaku hamil dan mendesak Mulyana untuk bertanggung jawab menikahinya. Permintaan tersebut membuat Mulyana marah.

Pada Minggu (13/4/2025), Mulyana menjemput SA dari rumah kakeknya di Cinangka dan mengajaknya membeli bakso di wilayah Ciomas.

Setelah makan, pelaku mengajak korban ke daerah Peninjauan dengan dalih ingin membicarakan soal kehamilan.

Usai berbincang di Peninjauan, pelaku kembali mengajak SA berpindah lokasi, kali ini ke Gunung Kupa, dengan alasan melakukan transaksi cash on delivery (COD).

Dalam perjalanan, korban terus meminta pertanggungjawaban. Pelaku kemudian mengarahkan korban ke area perkebunan karet yang sepi.

Dengan alasan ingin membicarakan kehamilan, pelaku mengajak SA masuk lebih dalam ke hutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *