
Intensitas curah hujan yang tinggi dalam waktu singkat menyebabkan tanah jenuh air, sementara saluran air yang tak mampu menampung debit hujan memperparah kondisi di lapangan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mencatat, ada 28 titik bencana yang tersebar di 18 kecamatan dan 33 desa/kelurahan. Dari jumlah itu, 21 titik mengalami longsor dan 7 titik lainnya dilanda banjir.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengatakan bahwa pemerintah daerah segera mengerahkan seluruh kekuatan untuk merespons bencana.
“Pemkab Bogor bergerak cepat menangani situasi bencana tersebut. Sejumlah instansi dikerahkan, mulai dari BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, hingga relawan dan aparat wilayah. Kita pastikan keselamatan warga menjadi prioritas, termasuk penanganan logistik, pengungsian, dan pemulihan pasca-bencana,” ujar Rudy dalam keterangannya, Minggu (6/7/2025).
Bagaimana Kondisi di Kawasan Puncak?
Longsor paling parah terjadi di kawasan Puncak, yakni Kecamatan Megamendung dan Cisarua. Di Megamendung, banjir merendam Desa Cipayung, Cipayung Girang, dan Gadog.
Sementara longsor menerjang Desa Sukamahi dan Desa Megamendung, korban tewas seorang santri berusia 22 tahun yang sempat dinyatakan hilang.
Di Kecamatan Cisarua, longsor merusak tiga akses jalan dan satu rumah warga di Desa Kopo. Tanah longsor juga terjadi di Desa Tugu Utara dan Tugu Selatan, mengakibatkan dua rumah rusak berat dan memicu luapan air dari Rest Area Gunung Mas.
Korban jiwa lainnya ditemukan di Desa Ciburial, di mana dua orang tewas akibat tertimbun longsor dan telah berhasil dievakuasi pada Minggu siang.
Apa Dampaknya bagi Aktivitas Warga?
Salah satu dampak banjir tercatat di Kecamatan Babakan Madang, tepatnya di Desa Bojongkoneng. Banjir sempat membuat sejumlah pendaki terjebak di jalur pendakian. Mereka berhasil dievakuasi oleh tim gabungan dalam kondisi selamat.
“Dilaporkan sempat terjebak karena banjir, namun kini telah dievakuasi dengan selamat,” ujar Rudy.
Untuk menangani situasi darurat, Pemkab Bogor telah mendirikan posko guna menyalurkan bantuan logistik dan layanan medis bagi warga terdampak.
Rudy menegaskan bahwa seluruh unsur pemerintah, dari tingkat kabupaten hingga desa, telah berada di lapangan.
Apa Imbauan Pemerintah kepada Warga?
Bupati Rudy mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana.
“Segera hubungi layanan darurat 112 apabila menemukan tanda-tanda potensi bencana,” ujarnya.