2025-06-27
ilustrasi kasus covid-19 naik di Indonesia, perlukah vaksinasi lagi?

Lihat Foto

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mengonfirmasi terdeteksinya enam kasus Covid-19 di wilayahnya. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar, Rochady, pada Rabu (4/6/2025).

Ia mengatakan bahwa laporan kasus tersebut telah tercatat dalam sistem pemantauan Dinkes dan tersebar di empat kabupaten, yakni Cianjur, Bandung Barat, Bogor, dan Indramayu.

“Yang masuk ke dalam laporan aplikasi kami ada enam. Namun, saya harus konfirmasi dulu ke kabupaten/kotanya,” ujar Rochady saat dikonfirmasi.

Keenam pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini sedang menjalani observasi dan perawatan di rumah sakit.

Rochady memastikan bahwa pihak Dinkes Jabar langsung bergerak cepat dalam menangani kasus-kasus ini dan menekankan bahwa saat ini belum ada lonjakan signifikan.

Apakah Masyarakat Perlu Khawatir?

Meski ada penambahan kasus, Dinkes Jabar mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.

Menurut Rochady, gejala yang muncul pada pasien cenderung ringan dan menyerupai flu biasa.

Namun, ia tetap meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran untuk memeriksakan diri jika mengalami gejala mencurigakan.

“Sejauh ini belum ada yang perlu dikhawatirkan, tetapi perlu dilakukan edukasi juga kepada masyarakat untuk mau dilakukan pemeriksaan,” kata Rochady.

Sebagai langkah antisipasi, Dinkes Jabar menyarankan masyarakat kembali menjalankan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker di tempat umum dan keramaian, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

Bagaimana Respons Dinkes Jabar terhadap Penanganan Kasus Ini?

Terkait tracing atau penelusuran kontak erat, Rochady menyatakan bahwa saat ini belum ada rencana untuk melakukan tes massal.

Hal ini sejalan dengan perubahan standar operasional prosedur (SOP) pascapandemi serta mempertimbangkan riwayat vaksinasi dan imunisasi masyarakat.

Tracing belum ada rencana untuk tes tracing massal, SOP-nya akan berubah karena sudah ada riwayat vaksinasi dan imunisasi,” tuturnya.

Meski begitu, Dinkes Jabar tetap meningkatkan sistem surveilans atau pemantauan. Fasilitas kesehatan di berbagai daerah Jawa Barat pun telah disiapkan, baik dari sisi tenaga medis maupun ruang isolasi, untuk mengantisipasi kemungkinan memburuknya situasi.

“Ketersediaan fasilitas kesehatan, termasuk ruang isolasi dan tenaga medis, sudah tersedia di Jawa Barat karena sudah merupakan standar pelayanan di rumah sakit,” kata Rochady.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *