2025-06-30
Ilustrasi Gunung Rinjani dan Segara Anak.

Lihat Foto

Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.

Ia tergelincir hingga sedalam 200 meter ke arah Danau Segara Anak, Kamis (26/6/2025), akibat jalur yang licin.

Kejadian ini terjadi hanya beberapa hari setelah insiden tragis yang menewaskan pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang jatuh ke jurang berkedalaman 600 meter di lokasi yang sama.

Tergelincir saat turun menuju danau

Kepala Resort Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Taufikurrahman, membenarkan insiden tersebut. Ia menjelaskan, laporan pertama diterima dari pemandu korban pada Jumat sore, 27 Juni 2025, sekitar pukul 15.20 WITA.

“Kami mendapat laporan dari guide bahwa WNA asal Malaysia mengalami kecelakaan dan tergelincir di jalur menuju Danau Segara Anak,” kata Taufik kepada Kompas.com, Sabtu (28/6/2025).

Menurutnya, korban mengalami luka di bagian kepala, kaki terkilir, dan dalam kondisi tidak memungkinkan untuk melanjutkan pendakian.

Proses evakuasi tengah malam

Tim evakuasi gabungan yang terdiri dari petugas TNGR, SAR Lombok Timur, TNI, Polri, dan relawan bergerak menuju lokasi korban pada Jumat malam sekitar pukul 23.00 WITA.

Korban kemudian berhasil dievakuasi menggunakan tandu dan dibawa ke Shelter Emergency Pelawangan Sembalun pada pukul 01.30 WITA, Sabtu dini hari.

Setelah beristirahat selama dua jam di shelter, korban kembali ditandu menuju Pos 2 Sembalun, dan tiba sekitar pukul 06.30 WITA.

Dari sana, ia dibawa menggunakan kendaraan roda dua menuju Puskesmas Sembalun untuk mendapatkan pemeriksaan medis lebih lanjut.

Mendaki bersama 12 orang

Menurut keterangan Humas Polres Lombok Timur, AKP Nicolas Oesman, pendaki asal Malaysia tersebut melakukan pendakian bersama rombongan berjumlah 12 orang. Mereka naik ke puncak Rinjani dan turun melalui jalur Danau Segara Anak.

“WNA Malaysia ini tergelincir saat turun menuju danau. Ia tercatat melakukan pendakian pada Jumat, 26 Juni 2025, dengan tujuan puncak Rinjani dan turun melalui jalur danau,” jelas Nicolas.

Imbauan waspada bagi pendaki

Pihak Taman Nasional Gunung Rinjani mengingatkan para pendaki agar lebih berhati-hati, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu di kawasan pegunungan. Kabut tebal dan hujan membuat jalur pendakian menjadi sangat licin dan berbahaya, terutama di sekitar Danau Segara Anak.

Insiden ini menambah daftar kecelakaan yang terjadi dalam kurun waktu berdekatan di Gunung Rinjani, setelah sebelumnya Juliana Marins asal Brasil ditemukan tewas akibat jatuh ke jurang sedalam 600 meter pada Sabtu, 21 Juni 2025.

Selama 2 jam, korban istirahat di Shelter Pelawangan dan kembali ditandu menuju pos 2 Sembalun dan tiba pukul 06.30 Wita.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Usai Juliana Marins, Pendaki Asal Malaysia Jatuh di Gunung Rinjani, Tergelincir Sejauh 200 Meter“,

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *